Rasisme di Amerika Serikat terhadap warga Asia terjadi karena orang Amerika berpikir demikian
Covid-19 yang menghancurkan perekonomian dan masyarakat di Amerika, berasal dari Asia,
terutama China. Warga negara Asia yang tinggal di Amerika pun tak luput dari aksi anti-Asia
dalam bentuk kekerasan oleh pemuda Amerika
Tindakan rasisme terhadap warga Asia di Amerika semakin parah. mulai dari
awal dari pandemi pandemi covid 19 yang telah merenggut nyawa 576.000 dan
menginfeksi lebih dari 31,8 juta orang di Amerika Serikat. Rasisme di Amerika Serikat
terhadap warga Asia terjadi karena orang Amerika mengira bahwa Covid-19, yang menghancurkan
ekonomi dan masyarakat di Amerika, berasal dari Asia, khususnya China. Warga negara Asia yang
Hidup di Amerika tidak luput dari aksi anti Asia berupa kekerasan yang dilakukan oleh Amerika
pemuda
Covid-19 mulai muncul di Wuhan pada Desember 2019 yang menyebabkan terisolasinya virus
wilayah di provinsi tersebut. Covid-19 mulai menyebar ke seluruh dunia mulai Januari lalu
dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020. Amerika melakukannya
tidak melarikan diri. Dari Covid-19, data dari Google Statistics menyebutkan bahwa pada 20 April 2021 sudah ada
telah 31,8 juta kasus dan merenggut nyawa 576.000 warga Amerika. Mulai dari Covis-
19, ada rasisme terhadap warga Asia yang tinggal di Amerika. Rasisme anti-Asia muncul dengan
masalah Covid-19 yang berasal dari Asia.
Warga negara Asia yang tinggal di negeri Paman Sam pernah mengalami tindak kekerasan
oleh pemuda Amerika, terutama pemuda kulit putih Amerika. Warga negara Indonesia juga tak luput
kekerasan. Dikutip dari haibunda.com 2 anak perempuan warga negara Indonesia menjadi korban kekerasan
yang terjadi di stasiun kereta api di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat. Mereka dipukul dan
ditampar oleh sekelompok orang. Kekerasan yang terjadi di Amerika berada di bawah PBB
menyoroti. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres prihatin dengan meningkatnya kekerasan
terhadap orang Asia dan orang keturunan Asia secara global selama pandemi COVID-19.